>

Rabu, 09 Maret 2011

Dr. Suriyanto

Dr. Suriyanto, 39 th. Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha Bandung. Sebagai dokter ICU RS.St Borromeos, Bandung. "Terus terang awal mengenal Produk Nutrisi Food Supplement Tianshi, saya masih belum banyak tahu tentang manfaat produknya. Terutama Kalsium," kata Suriyanto. Sampai sekarang pun Suriyanto yakin masih banyak dokter salah mengerti mengenai Kalsium. Bahkan sebagian dari mereka meng-khawatirkan adanya kelebihan Kalsium jika menambah konsumsi mineral ini.

Padahal ada sebuah jurnal Paramedik, American Nurses Journal, yang menceriterakan ada seorang ibu berusia 50 tahun turun satu anak tangga 20 cm saja, lalu terpeleset jatuh dan patah. Kemudian wanita tersebut dibawa ke Rumah Sakit, Lalu dinyatakan keropos tulang. Ia terkejut, karena kita tahu budaya Amerika yang suka minum susu dan makan Keju.

"Bagaimana dengan kita", kata Suriyanto, Makanya, setelah dikenalkan produk nutrisi food supplement Tianshi ini, Suriyanto pun mempelajari lagi. Karena banyak hal yang belum bisa diterima dengan akal. Sepertinya ada kesenjangan informasi.

"Karena basic dari pengetahuan kedokteran di Indonesia itu Western Medicine, Jadi, kita hanya mengetahui obat-obatan kimia," kata Suriyanto. Sedangkan di China, ada yang pernah cerita, jika seorang masuk fakultas kedokteran, ada dua hal yang dipelajari yakni Western Medicine dan Eastern Medicine. Mereka memang sudah maju sekali.

"Jadi selama ini pengetahuan yang kita dapat tidak imbang. Tidak fair jika kita hanya dapat pengetahuan Western Medicine, kemudian mengatakan produk herbal nutrisi food supplement tidak baik. Karena pengetahuan kita belum cukup." kata Suriyanto.

Yang repotnya, produk-produk herbal nutrisi food supplement ini tidak diteliti dengan metode seperti penelitian di laboratorium. Contoh: Suriyanto pernah bicara dengan seorang Ahli Fitofarmakologi. Di Jawa Barat berkembang adanya metode penyembuhan penyakit tifus dengan cacing. kemudian, cacing tersebut di teliti dengan di ekstrak dengan harapan bisa diketahui bagaimana cara bekerjanya. Ternyata, setelah diteliti di laboratorium, efeknya malah tidak ada. namun, jika cacing tersebut direbus, lalu dimakan, efek penyembuhan-nya muncul.

Dengan contoh diatas, kemanjuran produk herbal nutrisi food supplement itu baru bisa dibuktikan secara Empirik. Ada satu contoh lagi di Jawa Timur, ada sejenis daun, jika direbus, dan diminum, bisa menurunkan demam. Kemudian, ada yang meneliti dengan metode pengobatan barat, di uji di laboratorium, ternyata tidak bisa menurunkan demam. Informasi ini saya dapatkan di Internet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar